Keluarga Melempari Batu Sampai Mati Karena Menikahi Pria yang Ia Cintai

muhammad iqbal pakistan
Berita Aneh - Sebuah kebiasaan yang menjadi budaya yakni membunuh keluarga sendiri di nagara Pakistan tepatnya di daerah Lahore menjadi hal yang lumrah dilakukan disana. Setiap tahunnya diperkirakan kurang lebih 1000 orang mati di tangan keluarganya sendiri dan yang lebih aneh lagi pembunuhan itu semua didasarkan atas nama kehormatan.

Perjodohan merupakan sejenis norma yang berlaku di Pakistan. Memutuskan untuk menikah dengan melawan keinginan keluarga adalah tindakan yang dilarang keras. Tidak tanggung-tanggung hukumannya mati di tangan keluarga sendiri. Belakangan ayah Farzana Parveen menyerahkan diri ke polisi. Namun, kerabat lain yang melakukan pelemparan masih bebas. Meski membunuh putrinya sendiri, lelaki itu tak menyesal. Alasan dia, anak kandungnya itu telah mencemarkan nama baik keluarga. "Aku membunuh putriku karena ia menghina seluruh keluarga dengan menikahi seorang pria tanpa persetujuan kami. Dan aku tak menyesalinya.

Farzana Parveen (25), mati di bunuh keluarganya sendiri dengan dilempari batu hinga tewas dengan tulang tengkorak hancur. Yang lebih menyedihkan lagi wanita tersebut sedang hamil 3 bulan. Hukuman  yang ia dapatkan karena menikahi pria yang ia cintai.

Yang lebih aneh nan mengerikan lagi pembunuhan ini dilakukan di depan umum, di depan muka pengadilan Lohore, Pakistan. Sang suami Muhammad Iqbal hanya bisa menyaksikan kematian istrinya sendiri dengan tragis. Mereka berdua berteriak-teriak minta tolong tapi tidak ada yang membantu.

Suami Farzana Parveen benar-benar tak berdaya, bahkan sang polisi pun yang bisa di harapkan bantuannya di tempat kejadian hanya diam saja tidak bisa berbuat apa-apa.

Dari pengakuan M.Iqbal, mereka mengancam dia dan keluarganya. "Kemarin mereka mengatakan akan merebut jasad istriku."

Bagaimana M. Iqbal bisa terjebak di pengadilan awalnya berupa laporan Orangtua Farzana yang menuduh Iqbal menculik putrinya dan menikahinya secara paksa dengan mengajukan kasus tersebut ke Pengadilan Tinggi. Kepada polisi, korban mengaku menikahi suaminya atas keinginan sendiri.

Namun hal yang diluar kendali terjadi. Pada saat Iqbal mengatakan, ia dan istrinya tiba di pengadilan pada hari Selasa untuk mengikuti persidangan. Di muka pengadilan, para kerabat istrinya berjumlah lebih dari 20 orang telah menunggu dan mencoba untuk membawanya pergi. Karena melawan, Farzana diseret ke lantai. Ia dilempari dengan batu. Kepalanya remuk. Ia meregang nyawa di trotoar.

Tragis pembunuhan demi kehormatan, keluarga melempari batu sampai mati karena menikahi pria yang ia cintai lounge.kucoba.com melaporkan.

Believe or No di lounge.kucoba.com Percayalah.